Kamis, 03 Februari 2011

Mubarak Tak Segera Mundur karena Amankan Kepentingan AS








Jakarta - Demontrasi di Mesir sudah berjalan 10 hari, namun tanda-tanda kerusuhan tersebut akan berakhir belum muncul. Hal ini disebabkan presiden berkuasa, Hosni Mubarak tidak segera legowo meninggalkan tahtanya. Mengamankan kepentingan Amerika Serikat diduga dibalik keengganan Mubarak segera mundur.
"Mubarak tidak bisa segera mundur karena masih melindungi kepentingan AS di sana. Kalau dia segera mundur, maka tidak ada yang mengamankan kepentingan AS di Mesir," ujar pengamat politik Timur Tengah LIPI, Hamdan Basyar saat berbincang dengan detikcom, Kamis (3/2/2011) malam.
Menurut Hamdam, Mesir selama ini menjadi jembatan bagi hubungan antara Israel dengan AS. Kepentingan AS di Mesir saat ini masih diperlukan, mengingat Israel masih membutuhkan peran AS untuk melawan Palestina.
"Partai oposan Mesir, Ihwanul Muslimin itukan dekat dengan Hamas, kalau sampai Mesir jatuh maka kentingan AS terhadap Israel bisa terputus. Karena Ihwanul Muslimin pasti membela Palestina," terangnya.
Pernyataan Mubarak yang akan meninggalkan tahtanya pada september mendatang dianggap sebagai siasat untuk mengulur waktu dengan mempersiapkan segala rencana untuk mengamankan kepentingan AS di Mesir. Namun pilihan Mubarak tersebut sangat tidak manusiawi, karena itu sama saja membiarkan rakyatnya bertikai berkepanjangan.
"Demi mengamankan kepentingan AS inilah, Mubarak harus melihat rakyat saling serang dan korban berjatuhan. Mubarak seharusnya legowo menerima aspirasi rakyatnya yang melihat sudah tidak adalah demokrasi di Mesir," imbuhnya.


Sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/02/04/051138/1559803/10/mubarak-tak-segera-mundur-karena-amankan-kepentingan-as?9911012

0 komentar

Posting Komentar